Identifikasi Risiko Pada Fakultas Vokasi Universitas Negeri Yogyakarta

Yogyakarta (SPI UNY) - Pada tanggal 18 September 2023, Satuan Pengawas Internal Universitas Negeri Yogyakarta (SPI UNY) mengadakan acara identifikasi risiko unit kerja di UNY. Acara ini merupakan kelanjutan dari acara pada tahap sebelumnya di Hotel UNY. Pada kesempatan ini, pihak yang diundang dalam penyusunan identifikasi risiko adalah unit unit kerja pada Sekolah Vokasi UNY. Hadir dalam kesempatan tersebut Dekan Sekolah Vokasi UNY, Prof. Dr. Komarudin, S.Pd., M.A. yang sekaligus memberikan sambutan dan pembukaan acara identifikasi risiko pada Sekolah Vokasi UNY.

Menurut ISO 31000:2018 Risk Management Guideline proses manajemen risiko didefinisikan sebagai proses sistematis penerapan kebijakan, prosedur, dan praktik terkait aktivitas komunikasi dan konsultasi risiko, penetapan cakupan, konteks, dan kriteria risiko, pelaksanaan penilaian risiko (risk assessment) yang terdiri dari identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko, perlakuan risiko (risk treatment), pemantauan dan peninjauan, perekaman, serta pelaporan. Proses manajemen risiko harus menjadi bagian integral dari proses manajemen dan pengambilan keputusan serta terintegrasi ke dalam seluruh struktur, operasi, dan proses organisasi, dan diterapkan baik di level stratejik, operasional rutin dan non rutin, maupun proyek proyek kerjasama. Proses manajemen risiko harus memastikan bahwa dinamika dan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh perilaku pegawai dan budaya organisasi mendapatkan perhatian dan penanganan secara memadai dan efektif. 

Penerapan manajemen risiko dapat dilaksanakan secara top down dan bottom up. Setiap siklus pelaksanaan manajemen risiko diawali dengan high level risk interview/discussion dengan melibatkan organ pengurus organisasi (atau Direksi dan Dewan Komisaris dalam perusahaan) sebagai narasumber guna mendapatkan pandangan stratejik mengenai konteks eksternal dan internal organisasi, sasaran-sasaran organisasi, dan berbagai risk issue yang dihadapi organisasi. Selanjutnya konteks, sasaran, dan berbagai risk issue yang dibahas bersama organ pengurus organisasi di-cascade ke dalam seluruh proses risk assessment yang dilaksanakan dengan pendekatan bottom up, melibatkan seluruh pemilik proses. Output dari proses top down dan bottom up kemudian diselaraskan dan hasilnya dirangkum menjadi profil risiko organisasi yang utuh dan komprehensif. Profil risiko ini setelah disetujui oleh pengurus organisasi digunakan sebagai panduan dalam pengelolaan risiko periode berjalan dan sebagai bahan komunikasi dan informasi dengan berbagai stakeholders.

Kegiatan yang dilaksanakan di Plaza UNY Kampus Wates ini diharapkan mampu menjadi pemantik bagi Sekolah Vokasi secara khusus maupun unit kerja di UNY agar secara berkesinambungan dapat melakukan identifikasi dan updating pada masa yang akan datang.